Kamis, 31 Oktober 2013

Instalasi dan Pengujian MySQL Workbench pada Windows (Biginners).






  •  Contents :
    • Prerequisites.
    • Installing MySQL Workbench Using the Installer Package.
    • Installing MySQL Workbench Using Zip Package.
    • MySQL Workbench 5.2 Quik Start Tutorial.
    MySQL Workbench pada  Windows dapat diinstal melaiui “Windows Installer package” atau  manual melaui “Zip file”
    Penting !!!, Instal  MySQL Workbench menggunakan  “Installer package” membutuhkan “Administrator User privileges”, sedangkan menggunakan “Zip file” (tanpa  installer), tidak diperlukan “Administrator User privileges”.
    1. Prerequisites.
    Untuk dapat menjalankan MySQL Workbench 5.2, memerlukan library “Microsoft .NET Framework 4 Client Profile” dan “Microsoft Visual C++ 2010 Redistributable Package (x86)”. Apabila belum diinstal lakukan installasi Link berikut “Installing Microsoft .NET Framework 4 Client Profile And  Microsoft Visual C++ 2010 Redistributable Package”.
    2. Installing MySQL Workbench Using the Installer Package.
    Tahap 1 : Download.
    •  Click “No thanks, just start my download”
     

    • Click “Save file”, tentukan foldernya.



    Tahap 2 : Installation.
    • Right-click  MSI file dan pilih  “Install” item pada  pop-up menu, atau  double-click file MSI.
    • Click “Next”
    • Konfirmasi folder instalasi dan click “Install”

  • Click “Next” jika akan diinstal pada folder default C:\Program Files\MySQL\MySQL Workbench 5.2 CE, click “Change” button  jika ingin merubah.


  • Pilih  “Complete” setup type dan  click “Next”.

    • Konfirmasi folder instalasi dan click “Install” 

    Tahap 3. Create Launcher.

    3. Installing MySQL Workbench Using Zip Package.
    Tahap 1 : Download Zip File.

    • Click “No thanks, just start my download”
    • Click “Save file”, tentukan foldernya.
    Tahap 2. Extract File.
    • Extract file “mysql-workbench-gpl-5.2.47-win32-noinstall.zip” ke folder tujuan.
    Tahap 3. Create Launcher.
    4. MySQL Workbench 5.2 Quik Start Tutorial.
    Ketika MySQL Workbench pertama dimulai, akan  menyajikan “Home Windows”, yang memiliki dua bagian utama yaitu :
    • Workbench Central memungkinkan kita  untuk tetap up to date dengan berita MySQL Workbench, peristiwa, dan sumber daya. Dapat juga membaca blog pengembang, mencari tahu apa yang baru di rilis, mengakses forum, memeriksa pembaruan, dan mengajukan laporan bug.Workbench Central meliputi fasilitas sebagai berikut:
      • What’s new: Daftar perbaikan “Bugs” dan perubahannya.
      • MySQL Doc Library: Dokumentasi
      • MySQL Bug Reporter: Link ke “MySQL bug system”, dapat juga kita melaporkan “Bugs”
      • Workbench Team Blog: Link kepada  Team Blog Workbench
      • Planet MySQL: Link kepada  MySQL – berelasi ke  “Blogs”  dan “News”
      • Workbench forums: Link kepada  MySQL user dan Forum  para Devdeveloper
    • Workspace,  dirancang memungkinkan kita untuk mengakses cepat terhadap “Task” yang akan dijalankan, dibagi menjadi 3 bagian utama :
      • SQL Development,  fasilitas editing dan execution SQL queries dan  scripts, create ataualter database objects dan  edit table data.
      • Data Modeling, menyediakan fasilitas untuk “creating and manipulating database models”  :  Create and manipulate  model secara grafis, Reverse engineer dari live  database ke dalam sebuah model, Forward engineer sebuah  model ke dalam script atau  live database, Create, edit tables dan  insert data.
      • Server Administration, meliputi tugas-tugas  administrative seperti  starting / stopping  server, edit konfigurasi  database server, create user accounts, data dumps.
    1. New Connection
      • Click “New Connection”

      Masukan :
      Connection Name:  Nama  koneksi yang akan digunakan untuk koneksi berikutnya (akan muncul pada “MySql Development” Workspace).
      Connection Method:  Metode Standar yang tersedia “Standard TCP/IP, Local Socket/Pipe, and Standard TCP/IP over SSH”
      Untuk kasus ini menggunakan koneksi dengan “Standard TCP/IP”. Metoda koneksi ini  membuat “enables” MySQL Workbench koneksi melalui  MySQL Server menggunakan  TCP/IP, parameters tab yang harus diisi :
      Hostname:  nama host (contoh : localhost) atau  IP address dari MySQL server (contoh : 127.0.0.1)
      Username: Nama user untuk koneksi.
      Password: Optional password untuk nama user diatas, click “Store in Vault” button untuk measukan password
      Port:  TCP/IP port ysng digunakan  MySQL server  listening (default  3306).
      Default Schema: diisi nama database / schema  (akan dijadikan default) atau blank dipilih kemudian
      Click “Test Connection” button untuk  Check Koneksi
    2. Connection.  
      Pada  “Workspace  MySQL Workbench” select  database connection, pada contoh dibawah ini adalah “MySQLManualConn”, perhatikan screen shoot  sebelumnya  jika “Default Schema” diisi blank nantinya harus memilih data base / schema.
    3. Create Table.
      Cara mudah dengan mengunakan”T-Sql” pada MySQL Query Browser,
      • “Create a new tab for executing queries” atau dengan shortcut “Ctrl + T”.
      • Tuliskan script berikut.Tuliskan T-Sql script berikut :
        ?
        1
        2
        3
        4
        5
        6
        7
        8
        9
        10
        11
        12
        13
        14
        CREATE TABLE IF NOT EXISTS mycustomers (
        CustomerID varchar(5) NOT NULL default '',
        CompanyName varchar(40) default NULL,
        ContactName varchar(30) default NULL,
        ContactTitle varchar(30) default NULL,
        Address varchar(60) default NULL,
        City varchar(15) default NULL,
        Region varchar(15) default NULL,
        PostalCode varchar(10) default NULL,
        Country varchar(15) default NULL,
        Phone varchar(24) default NULL,
        Fax varchar(24) default NULL,
        PRIMARY KEY  (`CustomerID`)
        ) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;
      • Jalankan script.
        Setelah script dijalankan, kemudian “Refresh” dengan cara right click pada database “Refresh All”,  table terbentuk.
    4. Insert Row.Buka tab baru “New Query Tab” (Ctrl+T), masukan script berikut.
      ?
      1
      2
      3
      INSERT INTO mycustomers (CustomerID, CompanyName, ContactName) VALUES
      ('ALFKI', 'Alfreds Futterkiste', 'Maria Anders'),
      ('ANTON', 'Antonio Moreno', 'Antonio Moreno');Kemudian execute script.
      Kemudian jalankan script.
      Jalankan Query berikut :
      ?
      1
      Select CustomerID, CompanyName, ContactName  from mycustomers

      Insert “Row” berhasil.
    5. Store ProcedureMemerupakan sekumpulan perintah  SQL yang tersimpan dengan nama tertentu dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Secara sederhana dapatdikatakan sebagai sebuah sub program (routine) yang tersimpan di database. Store Procedure  sangat mirip dengan prosedur atau routin pada bahasa pemrograman.s-sama memiliki kemampuan:
      • Menerima parameter sebagai input dan mengembalikan nilai  dalam bentuk parameter output kepada yang memanggilnya
      • Mengandung perintah-perintah program yang melakukan operasi didalam database, termasuk memanggil prosedur yang lainnya.
      Dari database yang dipilih, pada  bagian Routine Right Click > “Create Procedure”

      Salin Script berikut :
      ?
      1
      2
      3
      4
      5
      6
      7
      8
      9
      -- --------------------------------------------------------------------------------
      -- Routine DDL
      -- Note: comments before and after the routine body will not be stored by the server
      -- --------------------------------------------------------------------------------
      DELIMITER $$
      CREATE PROCEDURE `mydata`.`ListAllData` ()
      BEGIN
      Select CustomerID, CompanyName, ContactName from mycustomers;
      END

      Click “Apply” button, kemudian “Finish“  Button

      Store Procedure akan di Create pada database / schema yang dipilih, untuk menjalankan Store Procedur gunakan script dibawah ini :
      ?
      1
      call ListAllData()
    6. User Define Function.User Defined Function (UDF) adalah sebuah database application object yang memungkinkan user untuk meng-extend SQL language sesauai dengan kebutuhan,  diluar function yang telah disediakan seperti :
      • AVG() – Returns the average value
      • COUNT() – Returns the number of rows
      • FIRST() – Returns the first value
      • LAST() – Returns the last value
      • MAX() – Returns the largest value
      UDF  adalah function dapat memiliki parameter yang memberikan masukan nilai atau  mengembalikan nilai  hasil dari business logic, dimana fungsi tersebut terlibat pada proses bisnis.
      Mengcreate Function :
      Dari “Routine” > right click >”Create Function”
      Masukan script berikut :
      ?
      1
      2
      3
      4
      5
      6
      7
      8
      9
      10
      -- --------------------------------------------------------------------------------
      -- Routine DDL
      -- Note: comments before and after the routine body will not be stored by the server
      -- --------------------------------------------------------------------------------DELIMITER $$
      CREATE FUNCTION `mydata`.`getContactName` (param char(25))
      RETURNS Char(25) DETERMINISTIC
      BEGIN
      SET @v1 := (SELECT ContactName FROM mycustomers where CustomerID=param);
      RETURN CONCAT("Hello... ",@v1,"!");
      END
      Kemudian click “Apply”

      Click “Apply”  button.

      Click “Apply” > “Finish” button.
      Menjalankan Function.
      ?
      1
      select getContactName('ANTON');
    7. Trigger.Trigger adalah sebuah objek database yang diasosiasikan dengan sebuah tabel dan akan aktif (dipicu/di-trigger) ketika sebuah event dijalankan “before” atau “after”  pada saat  “Insert, Delete dan Update”. Kasus kali ini adalah membuat logfile, ketika table mycustomers di insert akan menciptakan data baru pada file log  ‘mylogfile’.
      ?
      1
      2
      3
      4
      5
      6
      7
      CREATE TABLE mylogfile
      ( log_id         INT UNSIGNED AUTO_INCREMENT PRIMARY KEY
      , log_event      VARCHAR(50)
      , log_table      VARCHAR(50)
      , log_text        VARCHAR(100)
      , last_updated_by  VARCHAR(50)
      , last_update_date  DATE) ENGINE=MyISAM;

      Kemudian Tuliskan script dibawah ini.
      ?
      1
      2
      3
      4
      5
      6
      7
      8
      9
      10
      11
      12
      13
      14
      15
      16
      17
      18
      19
      20
      DELIMITER $$
      CREATE
      DEFINER=`root`@`localhost`
      TRIGGER mytrigger
      AFTER insert ON mycustomers
      FOR EACH ROW
      BEGIN
      INSERT INTO mylogfile (
      log_event,
      log_table,
      log_text,
      last_updated_by,
      last_update_date ) VALUES(
      'INSERT',
      'mycustomers',
      concat(new.CustomerID,',',new.CompanyName,',',new.ContactName),
      CURRENT_USER,
      curdate()
      );
      END$$

      Ketika script berikut dijalankan menambahkan satu row data pada tabel mycustomer, maka akan men-trigger proses menambahkan satu row data pada  mylogfile.
      ?
      1
      2
      INSERT INTO mycustomers (CustomerID, CompanyName, ContactName) VALUES
      ('ABDUL', 'Hafeez Corp', 'Abdul Hafeez');
      Setelah script dijalankan, silahkan check mylogfile.
    ?
    1
    select * from mylogfile;

    0 komentar:

    Posting Komentar